madyapadma

madyapadma
my first teacher in journalistic

Monday, March 14, 2011

Bermuda Triangle Mystery


Membicarakan tentang keistimewaan kawasan Segitiga Bermuda termasuk berbagai macam peristiwa yang dirahasiakan oleh alam di sana, tentunya bak mendulang air lautan. Tidak akan pernah habis.Kendati demikian, ribuan naskah tentang Segitiga Bermuda sejak awal abad 17 hingga kini, masih menjadi daya tarik yang imajinatif dan menantang bagi hampir semua pakar sains dan teknologi.

Terkadang apa yang disajikan para penulis memang dianggap cenderung mengada-ada, atau bahkan di luar kemampuan nalar manusia awam seperti kita. Maksud saya dengan manusia awam, adalah semua manusia dari semua ras dan suku bangsa, dari semua golongan serta para ilmuwan, pakar fisika dan matematika. Sebab, sebagai makhluq yang memiliki keterbatasan waktu dan ruang, kita tidak lebih hanyalah setitik “atom” (zarrah) dari sebuah jagat raya yang maha luas!

Karena kelemahan kita (keterbatasan waktu/ruang) inilah yang kemudian oleh Al Khaliq (Sang Maha Pencipta), kita dipersenjatai dengan keimanan yang berupa setitik cahaya yang diselipkan dalam diri kita. Titik cahaya inilah yang kita kenal dengan sebutan “Nur”, yang implementasinya -salah satu diantaranya- terlontar dalam bentuk “hati nurani”.

Saya tidak bicara tentang suatu agama, tapi mencoba memasuki sebuah dimensi alam metafisika yang absurd namun dapat kita jelajahi dengan penalaran yang sederhana, yang kita punyai. Penalaran yang saya maksud di sini adalah mencakup seluruh dinamika olah-pikir dan suara hati nurani (bathin). Penalaran yang aktivitasnya dikendalikan oleh otak dalam batok kepala setiap manusia, yang sesungguhnya merupakan sebuah senjata sekaligus kendaraan yang luar bisa ampuh untuk menerobos berbagai keghaiban mayapada.

Barangkali, bagi mereka yang hanya percaya dengan hitungan matematis dan ilmiah, tentu hal-hal yang mustahil tidak akan pernah diakui adanya. Seandainya mereka mau sedikit “berendah hati”, tentunya mereka akan sadar, bahwa : “otak” kita yang kecil ini sesungguhnya merupakan gudang memory dengan kapasitas jutaan GB. Namun ternyata, kemampuan “otak” ini bisa ditundukkan oleh kedigdayaan setitik (nokhta) “nur” (baca: cahaya) hati nurani, yaitu tatkala situasi kondisi cahaya hati nurai terakumulasi dalam sebuah titik letupan terdahsyat. Dia meledak dan meruntuhkan keperkasaan sang “otak”, lalu menyeret diri kita ke arah yang diinginkan oleh hati nurani -sekalipun besarnya “cahaya” yang bersemayam dalam hati (qalbu) ini jauh lebih kecil dibanding otak kita.

Kedigdayaan bathiniah seseorang adalah hasil kerja keras individu itu dalam melatih “nur” yang dimilikinya. Latihan yang rutin, konsisten dengan berbagai persyaratan yang sesuai, bisa membuat seseorang memasuki level-level tertentu. Dalam level-level -maksud saya tingkatan- tertentu, tidak jarang orang-orang ini akan dikategorikan sebagai “manusia nyleneh” oleh masyarakat awam.

Kaum supranatural sampai pada kaum yang mengutamakan ibadah yang mengagungkan ke-Maha Esa-an Sang Pencipta, adalah mereka yang menyadari akan kelemahan fisik mereka di hadapan alam terlebih lagi di hadapan Tuhan. Manusia yang sudah mencapai taraf wali atau pertapa suci, adalah manusia-manusia yang memiliki kemampuan untuk menjelajahi dunia lain. Mereka bisa menembus dimensi waktu dan ruang, sehingga dapat menyaksikan hal-hal yang belum terjadi atau yang sudah terjadi yang tidak mereka lihat sendiri. Kendati demikian, pengetahuan dan kemampuan mereka itupun masih sangat terbatas. Masih ada tabir lain yang menghalangi mereka, yakni para wali dan pertapa suci itu tetap saja hanya seorang manusia alias makhluk belaka. Sekalipun manusia itu sudah bergelar Nabi atau Rasul.

Kembali pada topik “misteri Segitiga Bermuda”. Dalam berbagai kupasan yang tersimpan dalam data base bermuda-triangle, dapat kita lihat betapa fenomena ghaib dan fakta-fakta ilmiah seakan bersinergi dan bersama-sama menuju pada satu titik pembuktian bahwa Segitiga Bermuda memang merupakan kawasan yang patut disegani sekaligus layak untuk diteliti demi masa depan anak cucu manusia kelak.

Apabila kutub Utara dan kutub Selatan merupakan poros bumi untuk berotasi, maka ada apakah sebenarnya di Segitiga Bermuda? Apakah kawasan ini memiliki peranan bagi stabilitas iklim dan perputaran bumi? Suatu saat, penggabungan riset ilmiah dan kekuatan “nur” hati nurani, niscaya akan sanggup memecahkan misteri yang menyelubunginya. Sebab, di kepulauan Bermuda juga ada manusia yang ternyata hidup survive di sana sejak jaman dahulu.

Menurut data base bermuda-triangle ada tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of the Ocean atau “Lidah Lautan”. Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Terjadi beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar lautan? Tak ada orang yang tahu.

Konon di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya, dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?

Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnya terdapat pegunungan yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.

Keanehan lain di dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai kedalaman sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau lainnya? Tapi pihak Amerika tidak membenarkannnya, sebab tak mungkin mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi hilangnya kapal selam itu ribuan km dari sana.

Ada sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa bergaris tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut: Orang Bumi). Peristiwa ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields. Mereka melihat sebuah tiang asap disana, dan ketika didekati oleh mereka, tampak sebuah pipa yang muncul dari dasar laut yang merupakan sumber keluarnya asap itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan bau dan berwarna kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber api di dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya? Lagipula kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam untuk melihat lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah helikopter yang mengalami kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat di laut.

David Coperfield Sang Illusionis

Sebagai illustrasi saya sajikan cerita tentang seorang illusionis kelas dunia, David Coperfield . Seorang illusionis yang hampir tak pernah gagal dalam menampilkan kebolehannya, ternyata penah merasakan kekecewaan dan ‘tidak berhasil’ menjalin komunikasi dengan makhluk dunia gaib. Lokasi tersebut terletak di lepas pantai antara Miami dan San Juan, yaitu Bermuda.

Pada aksinya, David mencoba mengembalikan sebuah kapal yang diduga hilang dikawasan Bermuda. Dengan segenap kemampuan yang dimiliki, David mencoba mengangkat kapal tersebut untuk membuktikan bahwa kapal tersebut memang karam di sekitar wilayah Bermuda.

Untuk beberapa menit awal David memang berhasil menghadirkan kapal tersebut ke permukaan laut; namun, David ‘gagal’ menjalin komunikasi dengan ‘penguasa’ Segitiga Bermuda, akhirnya kapal itu terbakar dan hilang kembali.

William Gillies, Penyelam Asal Bermuda

Seorang kakek 80 tahun asal Bermuda, William Gillies baru saja mengeluarkan buku berjudul ‘Reefs, Wrecks & Relics — Bermuda Underwater Heritage’ atau ‘Karang, Bangkai Kapal, dan Relik - Warisan Alam Bawah Laut Bermuda’.

Dalam bukunya, Gillies menceritakan pengalamannya menyelami Lautan Bermuda. Seperti dimuat The Royal Gazette, Rabu (28/4), meski tak mungkin lagi turun ke air, tapi ingatannya tentang masa mudanya sebagai pencari harta di bangkai kapal, belum pupus. “Dengan menyelam, saya mengetahui kekayaan laut Bermuda,” kata dia.

Salah satu dari memori awalnya tentang laut Bermuda adalah peristiwa tenggelamnya sebuah kapal mewah Spanyol, Cristobal Colon di wilayah Karang Utara, 25 Oktober 1936. Saat kapal itu tenggelam, Gillies masih berusia enam tahun.

Gillies memulai penyelamannya pada 1965, saat dia berusia 35 tahun. Penemuan sebuah bel dari kapal tua yang tenggelam memicu gairahnya untuk menyelam dan mencari sisa-sisa harta yang karam di dasar laut. Objek-objek menarik di pasir dan sekitar bangkai kapal sering dia temukan. Misalnya potongan lampu tua berbahan bakar minyak ikan paus.

Kadang dia dan pendamping selamnya menemukan pecahan atau potongan tembikar atau porselen. Beberapa potongan itu dia rekonstruksi menggunakan fiberglass dan getah damar. Beberapa karya restorasi Gillies kini dipajang di Bermuda Underwater Eksplorasi Institute (BUEI).

Beberapa benda diakui Gillies misterius. Misalnya, dia menemukan pipa karatan yang tersimpan di peti kayu di sebuah kapal layar yang hancur dan tenggelam di awal tahun 1900-an. Ada lagi benda berbentuk sekelompok kristan berbentuk cincin kecil. “Ini mungkin digunakan seorang wanita untuk menghias gaunnya,” kata dia.

Pengalaman Gillies jauh dari kesan horor Segitiga Bermuda. Itu juga yang dirasakan masyarakat setempat. The Royal Gazette pada tahun 1992 pernah memuat berita kemarahan penduduk Bermuda pada sebuah iklan telepon genggam yang sesumbar, dengan produknya, orang tetap bisa berkomunikasi, meski ‘tersesat di Segitiga Bermuda’.

“Ini akan membunuh pariwisata Bermuda. Kita harus menuntut orang ini,” kata pengusaha pariwisata, RJ Zuill, saat itu. Orang-orang yang melihat iklan itu mengatakan pada istrinya, mereka tak akan pernah pergi ke Bermuda karena momok Segitiga Bermuda itu.
“Ini sangat konyol. Kapal dan pesawat melewati wilayah kita setiap hari dan tak ada apapun yang terjadi,” kata dia.Misteri Segitiga Bermuda kali pertama dipopulerkan tahun 1960-an, termasuk oleh buku “Segitiga Bermuda” yang dikarang Mr Charles Berlitz. Kepercayaan adanya kekuatan jahat di wilayah ini menyebar ke seluruh dunia.
Keyakinan ini dipicu banyaknya kapal dan pesawat yang hilang secara misterius di Segitiga Bermuda. Yang pertama diketahui adalah tenggelamnya kapal HMS Rosalie pada 1840, hingga hilangnya Kapal Freighter Genesis setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent pada 1999. (TVOne)

Catatan : “Nur” hati nurani adalah cermin tentang keimanan kita terhadap adanya Tuhan, pendekatan ilmiah yang digabungkan dengan pendekatan bathiniah (maksud saya sudah tentu pendekatan religius) akan merupakan senjata ampuh untuk menuntaskan misteri Segitiga Bermuda. Albert Einstein pernah bilang : Science wihtout religion is lame, religion without science is blind.

No comments:

Post a Comment